Sepucuk Surat di Sore yang Mendung

Pergilah... 
Bila itu bisa membuat mu bahagia...
Walau sakit ku rasa.. Tapi ta apa...!!
Karena inilah pilihanmu. Dan aku tak bisa lagi memaksa mu untuk tetap tinggal di kehidupan ku, aku akui hati ini sakit melihat orang yang bener-benar ku sayang. Tak lagi peduli terhadap hidupku..  Tapi ini adalah pilihan hidup. Yang sebenrnya sudah di garisakan oleh Allah Yang Maha Kuasa. Yang datang pasti akan pergi. Yang naik pasti akan turun. Begitulah hukum kehidupan, ada pertemuan pasti ada perpisahan..
Tapi kuharap perpisahan kita ini bisa seindah saat kita berkenalan dulu..

Lewat kehidupan mu, aku banyak belajar tentang ketulusan hati..
Tentang rasa yang sebelumnya belum pernah ku rasakan. . . .
Aku tak akan memnganggapmu musuh ku..
Walaupun, aku telah kau sakiti, karena dulu juga kau pernah sayang kepadaku. Walaupun kau telah membuat hati ini terluka, tapi kau juga pernah membuat hati ini berbunga-bunga.
Walau pun saat ini kau telah menggoreskan luka, tapi kau juga pernah menghapus luka yang pernah ada di hati ini... Kau akan tetap ada di ingatanku.. Aku tak kan pernah berhenti berdoa untuk kebahagianmu...

Selamat tinggal, kasih..
Semoga kebahagiaan yang kau cari cepat bersandar di kehidupanmu...
Doaku menyertaimu...